Breaking News
Loading...

Warung Buk Tumini, Tebuireng


Warung Buk Tumini, Tebuireng. Sekira sebulan lalu aku bersama 2 temanku makan malam di sini. Berhubung ada keperluan, aku pamit duluan dan 2 temanku masih di sana menyelesaikan makannya. Dari awal sudah ku niati mentraktir mereka. Karena belum tahu pesan apa saja, maka ku titipkan uang beberapa ribu kepada Bu Tumini untuk pembayaran temanku. Sebulan kemudian (malam ini) aku baru makan lagi di sana. Begitu ku masuk warungnya, beliau langsung bilang, "Nak, uang sampean yang bulan lalu masih lebih 3000 rupiah." Masya Allah, bahkan aku sendiri blas nggak ingat. Aku hingga kini selalu kagum dengan kejujuran dan akhlaknya.
Makanku selesai. Aku pamit. Tak lupa ku ucapkan, "Matur suwun nggeh buk."
"Ibuk ingkang matur suwun, nak." Selalu demikian jawaban beliau. Kejujuran dan sopan santun, diantara nilai-nilai yang aku petik dari beliau.
Bu Tumini adalah corak karakter masyarakat jawa. Aku tak melihatnya sebagai seorang pedagang biasa, tapi lebih kepada guru kehidupan yang mengajari murid-muridnya tata krama melalui perilaku (teladan) yang senantiasa ditunjukkannya.
Foto canded ini barangkali hanya sedikit mewakili bagaimana gambaran beliau. Sekilas, perhatikan tangan cara beliau menerima pembeli. Santun dan menyejukkan (kayak TV9). 
Cc: Maftuh Anshari
 
Toggle Footer